Sabtu, 28 Februari 2009

Pelacur Liar Bernama ratNA

Ada sebuah cerita.

Tersebutlah seorang pria bernama Elang. Sosok tampan rupawan dengan kharisma yang menawan. Semua yang dimilikinya terlihat sempurna, sampai pada suatu ketika ia memutuskan untuk menikahi seorang pelacur. Semua orang bertanya, mengapa Elang mau menikah dengan Pelacur? Sedemikian hebatkah Pelacur itu atau Elang yang teramat lemah menghadapi godaannya?

Yang terlihat kemudian, Elang begitu semangat dalam bekerja. Semua tercurah untuk calon istri tercinta, Pelacur liar bernama Ratna.

Elang pun menikah. Semua orang menunggu kelanjutan hari-harinya.

Dan pada hari pertama di tahun kedua :

Elang terlihat lebih tua dari usianya. Kata orang, ia tertular penyakit kelamin yang dibawa istrinya. Anak mereka lahir cacat dan meninggal, dua hari setelah dilahirkan. Istrinya masih terlihat binal namun berusaha tampil sebaik mungkin di depan Elang. Tapi sayang, Elang tak menemukan lagi kenyamanan. Ia merasa asing dengan cinta nafsu yang tumpah ruah coba diberikan Ratna. Ia merasa, harusnya bisa hidup lebih terhormat dari ini. Ia merasa Ratna lebih banyak memanfaatkannya. Elang semakin kurus dan senyumnya tak lagi ada. Bisnis Elang mulai menurun dan terancam bangkrut. Apa yang bisa Elang minta dari Ratna yg keahliannya hanya bercinta? Elang ingin sosok wanita yang dulu ada. Yang pernah memberinya cinta sederhana. Yang harus ditinggalkan untuk kepuasan naluri laki2nya. Dimanakah wanita itu?

Jawaban :
- Dalam angan-angan
- Dalam mimpi
- Dalam dirinya sendiri alias Elang adalah banci (hehehe)

Minggu, 22 Februari 2009

is it hard to say, i-love-you?

Entah mengapa, Tuhan memberikan ini pada manusia; Cinta, takut, ingatan dan kompromi.

Merasakan cinta, tapi takut untuk mengatakannya.
Menyimpan cinta, tapi takut menunjukkannya.
Lalu kita menyimpan dalam ingatan, karena itu tak akan hilang.
Lalu kita mencari kompromi, menentukan waktu saatnya mengakhiri.

“Kalau nanti kau merasakan cinta pada seseorang, katakan! Jangan sampai ia tidak tau kalau kau memiliki cinta yang besar...” (kira2 begitu yg dikatakan Alexandria – Film Alexandria)

“...because, the truth is scary...” (Tom – Made of Honor)

“Just do anything you wanna do! Dont thinkin’ too much, coz what happen didnt really scare as you think...” (Someone)

Berapa kali kau berkaca, agar bisa sempurna bilang..i love you?
Berapa lama persiapanmu, untuk lancar mengucapkan, i love you?
Berapa banyak waktu kau butuhkan untuk menyimpan kalimat, i love you?
(jangan ada yg jawab ala lagunya ST 12, ya! AWASSS!! hehehe...)

(Diiringi “Yang Terlewatkan” by SO7. Aku yg melewatkan, atau aku yg terlewatkan??:p)

KITA

Apa yang dibutuhkan oleh seseorang yang curhat?
Jawabans :
1. Pembenaran
2. Dukungan
3. Didengarkan
4. Saran
5. Mencari Perhatian

Mari...mari curhat sama saya...siapa tau saya bisa curhat juga sama anda!:)

Kadang, jalan hidup tak sesuai harapan, tak seindah di angan, tak semudah impian. Ces’t la vie! Karena hidup ini bukan milik kita. Hidup kita adalah pemberian. Mari belajar berdamai dengan keadaan.

Aku ingin mendengarmu bicara panjang dan lama...
Tentang apa saja, tentang siapa saja, bagaimanapun caranya.

Aku ingin melihatmu tertawa, bahkan terbahak!
Mungkin karenaku, mungkin karena cerita kita, mungkin karena mereka...karena apapun!

Dan saat itu terjadi, aku yakin kau baik-baik saja! ;>

Teman, kawan, sahabat, kekasih...atau apapun sebutanmu, aku senang kita bahagia!! :D

Kamis, 12 Februari 2009

SURVEY ISENG!!

Suatu siang, 10 orang teman, aku tanyai begini lewat chattingan :
"Pilih mana, punya rasa KECEWA atau MENYESAL?"

Hasilnya adalah...
1 orang 'bawel' nanya2 mulu, malah akhirnya gak jawab2! hehe....
1 orang kasih jawaban ngambang, alias keduanya bisa saja! *melirik ke mamagaya*
7 orang memilih jawaban "Kecewa".
1 orang memilih jawaban "Menyesal".

Inilah antara lain alasan2 kenapa mereka memilih jawaban"KECEWA" :

  1. "....apapun resiko nya harus dihadapi, tidak sesuai..wajar bila kecewa..tp kalo meyesal no way!"
  2. "kalau kecewa menurutku baru tahap pertama dari suatu hasil.. dari kecewa bisa timbul evaluasi tapi kalau setelah kecewa tanpa evaluasi endingnya menyesal"
  3. "kecewa kan sementara, nek menyesal marai mbebani pikiran"
  4. "Krn kalau menyesal, kesannya gak tanggung jawab banget!"
  5. "....krn abis kecewa kita bisa ngetawain knp kita dulu kecewa. Kalo menyesal gak bs diketawain..... kecewa, penyebabnya bukan berasal dari diri sendiri (dari external), sedangkan kalau menyesal itu disebabkan oleh diri sendiri (internal). Nah........ secara gw orang yang punya Value, biarlah kesalahan dilakukan orang lain terhadap kita dari pada kita melakukan kesalahan terhadap diri sendiri apalai terhadap orang lain ".


Inilah alasan 1 orang yg memilih jawaban "MENYESAL" :
"Menyesal! Karena brarti gue yg melakukan kesalahan, biar bisa introspeksi diri. Kalo kecewa tar bawaannya dendam."

Hehe..jawaban yg baiikk! :p
Anyway...apapun pilihan anda, semuanya memiliki resiko. Masalahnya cuma berani atau tidak. Itu saja! Dan saya pilih menjadi manusia yang berani!;>


O,ya...satu lagi, kalau boleh bilang; berhubung tidak ada suatu hal yang kebetulan di alam ini, maka segala yang terjadi pastilah beralasan. So, bisa menebak saya pilih yg mana?? :D


ttd,
sinekaddss! :p

Senin, 02 Februari 2009

DEMAM FESBUK!

Fesbuk..Fesbuk...Fesbuukkk!!!
Makin gencar aja bujuk rayu temen2 menyuruhku bikin Fesbuk! What’s going on?? :D

Suatu pagi, di kantor.
Mamagaya datang dan langsung bilang begini ke teman2ku :
“Asha, nanti buka fesbuk! Kuri, nanti buka fesbuk! Elke, buka fesbuk! Nina...nanti juga buka fesbuk!” Lalu mamagaya menunjuk ke arahku, “Kasian deh mba indri gak punya fesbuk!” :p

Hohohoho...itu CUMA SATU contoh waktu, dimana mamasupergaya yg sekarang lagi hamil muda itu ‘mengingatkanku’ soal fesbuk! Sudah ada puluhan kali belionya itu menyuruhku, mengiming-imingiku, membujukku, menggodaku, merayuku...untuk bikin fesbuk!hehehe....

Suatu hari ada SMS dari 703 Richard : “Punya Fesbuk kan? Add aku ya! Bla..bla...”
Aku balas SMS nya : “Gak punya JO! Km org kesekian yg membujukku utk pny fesbuk hehe..”

Suatu hari saat SMS-an dg teman lama : “..buka aja fesbuknya, profil company nya ada ko!”

Suatu hari di mobil, saat tugas luar kota :
Rea (anak audio) : “Plis deh, Indri...masa creative gak punya fesbuk?!”
Aku : (apa hubungannya???) “Ah, Gak penting”
Rea : “Penting dong! Jaman sekarang gitu loh!”
Aku : “Iya..tp gak penting buat aku saat ini!”
Rea : “Nih, ya...dg Fesbuk, lo bisa tau keadaan temen2 lo dlm waktu singkat krn mrk juga update!”
Aku : “Plis deh, Rea..ada SMS, Telpon, Email, Chatting, FS....mo apalagi?”
Rea : “Tapi kan kurang update! Ini dlm 5 menit kita bisa tau keadaan banyak orang, lagi ngapain, lg dimana, dan mereka juga tau keadaan kita!”
Aku : (humm....selebritis syndrom!heheh...)

Malam ini, saat chat sama Melinda :
Melin : “Mba Indri....bikin fesbuk doong...kasian itu foto2mu tak bertuan...”
Aku : “Masa?! Blom tertarik, Mel”
Melin : “Bla..bla...Aku gak mo ngasih tau nanti! Tapi bakalan nyesel kl gak sekarang! Bla..bla..”
Begitulah kira2 yg dibilang Melinda....yg karenanya aku lagi2 tertegun, Fesbuk..oh Fesbuk...!

Itu semua baru sebagian kecil ‘serangan bikin fesbuk’ yang secara langsung dan gak langsung menerpaku! Huh! *sambil ngibasin rambut biar kaya model video klip* :D

Begini ya sodara..sodara...
Adalah hak saya untuk tidak mempunyai fesbuk saat ini. Mengapa? Karena :

  1. Belum merasa butuh!
  2. Nggak merasa itu sesuatu yang urgent dan penting, yg bisa mengubah hidupku jadi kaya, misalnya! hehe...
  3. Nggak ngerasa ada manfaat lebih jika memilikinya. Kalo mau menelusuri teman, FS yg dulu msh berfungsi. Kl mau update kabar temen, msh ada HP utk tlp dan SMS. Kl mau ngobrol ma temen, msh ada sarana chatting. Bisa custom status juga di situ. Kalau mau, bisa pasang plurk jg kan di blog. Tp utk apa? I’m not superstar yg sedang ingin mempublikasikan seluruh aktivitas dan keadaan diri ini!;> Lagi pula, siapa yg peduli? Ya to?!Kecuali kl aku adalah Beyonce atau Victoria Beckham yg selalu dicari beritanya, even sedang bengong sekalipun!;)
  4. Nggak punya waktu! :p (hihi...sok sibuuukk)
  5. Lebih berhati-hati aja. Pasti temen2 pernah dapet email yg isinya curhatan peristiwa penipuan lewat telpon. Misalnya, ada anggota keluarga yg dikabarkan mendapat kecelakaan. Lalu si Penelpon dg meyakinkan bisa tau apa mobil anggota keluarga itu, tau semua hal – nama – silsilah dlm keluarga, tentang aktivitas anggota keluarga tsb, apa yg sedang dilakukan salah satu anggota keluarga tsb, kemana ia pergi saat itu, siapa saja teman2nya, dimana sekolah atau kerjanya, dll.....So, bukan gak mungkin si Penipu adalah Fesbuk maniak!

    Lagi asik nulis ini, ada SMS masuk dari ponakan jauhku :
    “Le’...punya Fesbuk gak? Temen2 Le’ Uli pd punya Fesbuk jg gak?”