Sabtu, 17 November 2012

TWEET DI RETWEET

Empat hari yang lalu, tiba-tiba akun twitku banjir mention! Rupanya ada satu akun yang biasa nge-twit kalimat-kalimat bagus, me-rituit punyaku. Awalnya aku lupa dengan twit yang di RT itu, wong udah lama sekali. Bener-bener nggak ngenalin. Tapi setelah dia me-rituit twit-twitku yang lain, aku mulai inget pernah nge-twit begitu. Oalaah...betapa pikunnya diriku... *sigh

Ini adalah 4 twit jaman baheula yang di-rituit @JelajahKata dan @KutipanUntukmu, hingga akhirnya di-rituit lagi sama banyak follower mereka. Jangan ketawa dulu ya, itu galaunya udah berlalu kok... :p


'Kekasih itu dia yang mengerti mauku tanpa kukatakan. Memahami maksudku tanpa kujelaskan.'

'Rindu itu ketika aku membubuhkan titik - titik tak beraturan pada kertas, ternyata menyusun namamu.'

'Rindu itu, membayangkanmu ketika aku berbicara dengan yang bukan kamu.'

'Apalah aku. Kutangkup sayap, kuurungkan harap. Dan perlahan, aku mengendap pergi.'


Oooh gooosh.....galau nian twit-twitku ituuuh! >_<

Well, kadang aku suka heran, kok bisa dulu bikin kalimat2 seperti itu. Suasana hati emang mendukung produktivitas tulisan, nih! hehehe... Padahal kadang yang aku tulis juga nggak melulu 'kisahku' loh, kadang dari melihat atau mendengar kisah orang lain, jadi tercetus ide menulis, yang kemudian aku twit atau posting di blog. 

Anyway, thanks buat yang sudah suka dan meng-RT twit-twitku itu. Mungkin mewakili hati dan pikiran kalian, mungkin juga tidak. Karena banyak juga yang hanya suka dengan 'permainan' kata-katanya. It's oke, itu nggak mengurangi rasa terimakasihku :)


@indriyuliani