Sabtu, 17 Mei 2008

ZAMANNYA BONAGA

Kalimat Nagabonar kepada anaknya, Bonaga, di film 'Nagabonar Jadi 2', saat ia terbaring sakit gara-gara hampir pingsan, kelamaan berdiri ngikutin upacara bendera di tanah lapang kampung :
"..Salahku adalah...masih hidup di zamanmu..."
Ini adalah representasi 'kebingungan' Nagabonar; harus mempertahankan 3 kuburan orang-orang yang dicintainya atau menuruti keinginan anaknya membangun kawasan di sekitar kuburan itu untuk hal yang juga bermanfaat. Harus 'membela' kenangan ataukah uang? Harus mengalah ataukah marah? Harus bersikap bijak ataukah menolak? Yang jelas, Nagabonar sangat-sangat memahami bahwa anaknya tumbuh di zaman yang berbeda jauh dengan zamannya ‘tumbuh’ dulu. Nagabonar sangat mengerti karena ia pernah muda, sedangkan Bonaga belum pernah tua. Mari menghormati dan menghargai orangtua!:)

Waktu dan zaman memang bisa mengubah segalanya, mengubah peradaban yang ada, juga bisa mengubah hati yang kita punya. Yup! Adaptasi ternyata bukan hanya pada tempat atau lingkungan, melainkan juga dengan waktu. Adaptasi pada masa kini dan masa depan. Belajar dari semua hal di masa lalu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar