Selasa, 08 September 2009

ANUGERAH TERINDAH....

Baru hari ini aku bener2 mengerti, paham, menyadari, meresapi benar bahwa terlahir dan menjadi seorang muslim adalah anugerah terindah untuk hidupku. Alhamdulillaah...makasih, ya Allah :)
Biasanya, kalau mendengar ustadz ceramah dan bilang kalau kita harus bersyukur menjadi seorang muslim, aku menganggapnya sebagai kata2 bijak saja...sekedar anjuran untuk selalu mensyukuri keadaan apapun yang kita hadapi. Ternyata, kalimat itu maknanya luas dan dalam.
***
Teman1 : "..Kita kan harus menjaga hubungan baik antara sesama manusia dan Tuhan. Menurutku, hubungan ke sesama itu 80%, ke Tuhan 20%. Aku sudah menjadi orang baik kok ke sesama, ya sudah!"
Aku : "Lho, orang atheis juga baik ke sesama. Tapi ada beda antara orang yang baik karena beriman dan orang yang baik karena moral/etika. Lagi pula, sifat baik dan buruk itu fitrah!"
***
Teman2 : "Kamu bisa bilang tentang ini semua, karena kamu didoktrin oleh keluargamu dari kecil ttg Islam! Nah, kalau orang atheis, mereka kan gak tau ttg Allah. Dan kamu tau nggak kenapa aku beragama Islam? Karena hanya Islam yg aku tau! Itu yang didoktrin oleh orang tua kita sejak lahir!"
Aku : "Kalau memang nggak merasa sreg dengan menjadi muslim, kenapa nggak pindah agama? Kenapa nggak mau cari tau? Rugi banget jadi dirimu! Kan kita dikasih otak dan akal, buat mikir!"
***
Teman1 : "Kalau aku bukannya nggak ngebolehin, tapi kalau istriku jilbaban, ribet!"
Teman2 : "Kalau aku cuma gak bisa terima aja alasannya yg bilang, itu bagian dari peningkatan. Kubilang aja, kalau dia berjilbab sebagai peningkatan, aku juga akan melakukan peningkatan dengan beristri empat!"
Aku : ................ (bengong mode on sama adek kecil)
***
Hhhh.....
Lain lubuk lain ikannya, lain kepala lain pemikirannya!
Sama2 orang Islam aja, pasti beda pola pikir dan keyakinannya.
Tiba2, aku meresapi... betapa nikmatnya keadaan diri ini. Aku meyakini benar apa yang kupeluk dan kulakukan. Aku pernah mengalami ke-apatis-an dalam beragama seperti teman2ku. Aku pernah punya pertanyaan2 itu. Begitu banyak waktu yang harus dilalui untuk menjadi tau. Begitu banyak diskusi, perdebatan, obrolan, bacaan yang harus dilewati. Bukan proses belajar yang singkat, memang...tapi semuanya menjadi terasa indah dan bermakna. Ini sangat sulit dijelaskan, tapi sumprit, aku benar2 bersyukur memiliki keyakinan dalam Islam. Ya, Allah...tolong dijagain, yaaa...!!
***
Pastilah sulit menerima penjelasan akan sesuatu yang hanya diyakini sebagiannya atau malah tidak diyakini sama sekali. Padahal sebenarnya kita punya hati kecil yang tidak akan berbohong jika ditanya. Hanya saja, tidak semua hati kecil berfungsi sebagaiman mestinya. Tergantung si tuan sering memperlakukannya seperti apa.
***
Aku memang terlahir di keluarga yang memeluk agama Islam. Keluargaku sendiri bukanlah tipe keluarga muslim yang taat sekali. Aku juga bukan seorang muslim yang fanatik. Dulu, orang tuaku tidak pernah memaksa atau menyuruhku untuk mengaji atau sholat lima waktu. Aku pun mengenal Islam hanya dari pelajaran di sekolah. Dan dengan 'kepintaranku', kadang aku 'menipu' Tuhan, waktu itu. Kalau aku mau ulangan, ujian, atau ikut perlombaan...barulah aku rajin sholatnya. Pikirku, Tuhan akan lebih mengabulkan doa anak yg baik dan sholat!;>
Tidak ada dogma tentang Islam yang begitu sangat ditekankan padaku di keluargaku. Bahkan malah aku yang 'memaksa' Bapakku untuk mengajariku membaca surat Al Fatihah dalam huruf arab, agar ketika guru di sekolah bertanya siapa yg mengajari kalian pertama kali membaca Qur'an, aku bisa menjawab bangga; Bapakku! :)
***
Andaikan aku terlahir tidak dalam keluarga muslim, aku berharap, otak-akal-ilmu-dan hatiku tidak menjadi tumpul dan diam saja.
Aku berharap mereka akan berteriak2 mencari makna diri dan hidup ini, nggak sekedar terima beres, pasif, manut-nurut-ikut tanpa tau apa yang sebenarnya dilakukan.
Aku berharap ada kebaikan semesta yang menuntunnya mencari kesejatian hakiki....
Aku percaya, kita tidak ada begitu saja, tapi diciptakan dan bukan untuk menjadi sia-sia.
Aku percaya, ada alasan dan tujuan untuk semuanya...
Semoga aku dan teman2ku selalu dibukakan mata hati dan pikirannya, untuk menerima kebaikan dan kebenaran, amiin...
(Jakarta, Ramadhan 1430 H)

4 komentar:

  1. ne catatan ini di fesbuk mesti aku kei "Agustinus A Sudarsa Like it"
    hehehhe...
    2 hari ini aku menemukan 2 kalimat bagus yang berhubungan dengan keyakinan...
    "Mengkritisi dan memaknai kembali keyakinanmu, tidak menjadikanmu murtad, tetapi akan membuat imanmu semakin kuat"
    "Engkau tak akan jadi bijaksana hanya dengan belajar dari kitab suci saja"

    (wuih komentku panjang tur rodo serius) hehehhe

    BalasHapus
  2. @Gust : meskipun aku gak punya fesbuk, aku akan komen begini utkmu : "Indri really Like It!" hehe... Setuju banget sama kutipan kalimat 2 kalimat bagus itu. Belajar memang gak ada salahnya, proses mengerti emang kagak ada matinye!!:p Thx, mas!

    BalasHapus
  3. yang jelas aku belajar banyak dengan menjadi dekat dengan Nya. Islam adalah nikmat terbesarku! dan aku sangat bersyukur akan itu...

    BalasHapus
  4. ah, benar dan baik itu relatif ..

    BalasHapus