Rabu, 21 Oktober 2009

FRIENDSTER AND FRIEND, RIWAYATMU DULU...

Habis manis, sepah dibuang. Andaikan jejaring Friendster adalah manusia, pasti itulah yang tengah ia rasakan. Bagaimana tidak, setiap hari pengikutnya berkurang. Kalaupun masih ada, mereka tidak aktif lagi membuka FS nya. Iseng2, saya amati Friendster hari ini. Hampir semua list teman yang saya punya tidak menunjukkan kapan mereka terakhir login, yang artinya mereka sudah tidak membuka FS nya selama berbulan-bulan. Kalaupun ada yang tertera keterangan last loginnya, pasti sudah beberapa minggu yang lalu dan ketika saya buka untuk coba melihat apakah ada yang baru, ternyata tidak.
List teman di FS nya teman saya pun menunjukkan fenomena yang sama. Dan hari ini saya melihat pengumuman dari Friendster, mengundang siapaun untuk menjadi Super User mereka, menjadi Fans setia mereka agar tampilan mereka lebih baik, katanya. Hemm...Friendster pun harus gencar promosi supaya laku!:)
Entah disengaja atau tidak, Friendster juga merubah banyak tampilannya, mulai dari kemudahan update status atau post shoutout (seperti yang digandrungi pengguna FB), chatting, hingga warna dan setting template yang menyerupai FB. Wah...FS pun merasakan kesepian...semoga ia gak bunuh diri! :p
Saya sendiri bukan pecandu FS dari dulu. Sempat agak aktif ketika memanfaatkan fasilitas blognya. Tapi setelah booming situs blog gratis, saya pun beralih. Blog saya di FS pun sudah lama nggak saya urusi :(
Tapi tadi baca2 lagi, dan saya kaget (lebaayy!) kok bisa saya ber-melow2 seperti itu! hehe... Jadi punya ide untuk ngumpulin tulisan2 itu, siapa tau berguna buat anak cucu kelak! :D
Apa kabar telepon rumah? Dulu sepertinya memiliki telepon rumah adalah simbol kemewahan yg membanggakan. Dulu kita selalu hafal nomor2 telepon kerabat, teman, atau tetangga. Sekarang?? Boro-boro! Paling cuma nomor HP pacar yg dihafal!:p Telepon rumah nggak pernah berdering, bahkan dicabut koneksinya karena setiap anggota keluarga sudah punya telepon selular pribadi hingga mudah dihubungi. Nomor telepon yg jumlahnya banyak itu pun tak perlu lagi dihafal karena ada fasilitas phonebook.
Yang nggak jauh beda adalah nasib Wartel, Warnet, dan rental komputer.
Dulu, sebagai anak kos, saya adalah pengguna ketiganya. Antri lama pun dilakoni demi bisa telponan sama pacar yang jauh. Bangun pagi2 (kalau perlu nggak pake mandi) pun dijabanin demi menikmati happy hour yg diberikan oleh warnet, agar bisa internetan murah sebelum jam 7 pagi. Makalah berlembar2 ditulis tangan dulu juga gak apa2 demi menghemat waktu penggunaan komputer di tempat rental. Udah gitu font dan spasinya juga kecil biar pas ngeprint nggak banyak. SEKARANG?? Semenjak HP mewabah, internetan makin murah (bisa dilakukan di HP pula!), dan laptop serta PC bukan lagi jadi barang mewah, Wartel banyak yg tutup, Warnet sepi, rental komputer juga nggak laku lagi. Yang mahal dibikin masal supaya mudah dijual.
Mungkin ini bukan hanya masalah sifat manusia yg mudah bosan atau selera yang sering berganti, melainkan juga karena tuntutan kebutuhan, perkembangan teknologi dan perubahan zaman. Asalkan bukan soal pasangan, monggo saja kalau mau membuang sepah yang tak terasa lagi manisnya :)
(buat sudut wartel yg pernah dengerin marahannya orang pacaran jarak jauh - sofa warnet yg pernah nyaksiin chattingan gombal ala anak muda - penjaga rental komputer yg sabar ngilangin virus di disket para customernya - serta FS yg pernah 'menyempitkan' dunia)

Selasa, 20 Oktober 2009

Mr. Blueskyovermyface

Suaranya lembut tapi penuh ketegasan.
Guraunya sederhana tapi merindukan.
Tanyanya ringan tapi selalu kunantikan.
Adakah sekelumit ceritaku masih tersimpan di dadanya?

Ouh! Jangan menduga dulu. Ini hanya cerita semalam.
Semalam yang tak lagi mendebarkan.
Debar yang tak lagi berdentuman.
Dentum yang tak jua kurasakan.
Rasa yang tak akan lagi kuhadirkan.

For you, who had been in my life...thanks :)

Minggu, 11 Oktober 2009

Pria 3M, Tunjukkan Dirimu! (intonasi Coky Sitohang, Please!)

Sudahkan anda baca Soulmate.com? Nonton film The Proposal, He’s Just Not That Into You, atau The Ugly Truth?? Saya sudah:) dan itu bukan info penting buat anda! :p

Tokoh utama dalam cerita buku dan film2 itu adalah wanita karir - lajang - cantik - jomblo - bekerja di media - sedang mencari cinta sejati. Wooooo!!! Gue bangeettt!!! Hahaha..lebay dan sedikit maksa, memang :p

Yang mau saya obrolkan di sini adalah, kenapa para penulis atau pembuat film itu nge-fans dg tokoh berkarakter seperti itu? Apakah karena memang menarik ataukah sedang nge-trend ataukah karena mudah digambarkan?:)
Yang pasti saya beri dua jempol utk mereka2 yg telah berhasil ‘menyentuh’ dan membuat kami (wanita karir-lajang-cantik-jomblo-bekerja di media-sedang mencari cinta sejati) senyum2 dan punya rasa macem2 saat menonton itu semua! heuheuu...

Hey! We’re fine! Jomblo itu bukan penyakit ataupun virus yang menjijikan! Jomblo itu kondisi yang membuat seorang Adek kecil produktif posting di blognya, seorang Creative WK terlihat ceria dan makin cantik aja, seorang mpok bisa merasakan indahnya jatuh cinta setelah 13 tahun stag pada orang yg sama, dan seorang mbak kecil makin matang dalam sikapnya (ehem!!).

Punya kekasih hati? Hohoho...siapa yg nggak mau. Tapi kalau kami belum punya saat ini, bukan berarti kami tak mau apalagi tak mampu, tapi memang tak ada. Hloh? Hahaha....ngeles :p

Maksudnya, ya..belum punya is belum punya. Titik. No reason. It’s complicated!

Nggak ada yg bisa menebak kapan si pria 3M itu muncul dan memporakporandakan hati kami, kan?! Nggak ada pula yang bisa maksa kami memilih satu dari sekian pria tampan-dermawan-jagoan untuk dijadikan kekasih hati kaann?? So, let it flow.... Semoga ortu kami masih sabar menyimpan restunya hingga saat indah itu tiba;>

Last....
Selain karakter tokoh wanita yg ber-stereotip seperti di atas, buku dan film2 itu memperjelas satu hal ini; bahwa laki-laki, siapapun dia, dimanapun berada, apapun keadaannya, tak pernah bisa dipaksa. Kalau mereka memang menginginkanmu, maka mereka akan mewujudkannya. Kalau tidak, he’s just not that into you coz u’re too good to be his. Smile and enjoy ur day! :)

Berjilbab itu aturan agama atau Pemda?

Namanya Qory Sandioriva. Lahir di Jakarta, 17 Agustus 1991 (18 years old, but she looks like 28?! :p ).

Dirinya mewakili Aceh dalam ajang pemilihan Puteri Indonesia 2009. Kebetulan, dia keluar sebagai pemenangnya. Kontroversinya adalah soal jilbab yang biasa dikenakan oleh peserta2 dari Aceh tidak dikenakan oleh Qory. Sebenarnya akan terasa biasa2 saja andai ia memang tidak berjilbab dari sebelum mengikuti ajang ini dalam kesehariannya. Tapi yang jadi bahan rumpian adalah ketika ia menjawab bahwa dirinya menanggalkan jilbab untuk mengikuti ajang ini dan itu sudah mendapat ijin dari Pemda. Wtf! Emangnya berjilbab itu aturan Pemda???

Tuhan mengijinkan dia untuk menang, agar terasa sempurna ‘pengorbanannya’ dan nikmat perjuangannya. Mungkin tidak pernah terpikir oleh Qory bahwa kesenangan itu adalah tes terberat yang diberi Tuhan untuk hambanya. Well, ortunya Qory bilang akan mempertanggungjawabkan ini pada Tuhan. Ow..ow..ooww...
Ibarat kata, anak kecil dicekoki permen, manis..lezat...tapi lama2 baru tau kalau giginya tanggal satu-persatu. Tuhan tidak jahat, tapi Tuhan ingin hambanya kuat dan pintar, dek Qory!:)

Hak asasi Qory mau berjilbab atau tidak, tapi mbok ya kalau ngasih jawaban, alasan, apalagi di ajang besar yang ditonton jutaan umat itu, ya yang cerdas! (jadi, siapa yg gak cerdas; peserta atau pemilihnya??). Kalau pinjem bahasanya Acink (pria-lajang-bohay <kl blg gendut ntar ngambek dia>-tinggal di Jogja), “KIRO-KIROO, MBAAKK!!!” :D
Baiklah...ini bukan ajang pemilihan Puteri Islami atau Muslimah Indonesia, kok...jadi memang tak ada yg mengharuskan Qory berjilbab, meskipun ia mengaku wakil Aceh, dan Aceh menerapkan syariat Islam (termasuk mengenakan jilbab bagi perempuan). Hanya saja, kasian orang Aceh yang memang benar2 ingin menjalankan syariat Islam karena Islam. Apakah ada pemaksaan dalam menjalankan syariat Islam di Aceh?? I dunno. Belum pernah ke Aceh, dan tidak tinggal di Aceh. Sangat disayangkan kalau itu yang terjadi. Ke-ikhlasan dalam beragama yang semestinya ada. Iman tidak bisa diatur oleh peraturan Pemda, sebungkus mie, atau mahkota putri-putrian. Maaf jika ada yang keberatan dengan postingan ini. Begitulah drama wiken ini.

Minggu, 04 Oktober 2009

BATIK YANG JADI JUARANYA!

Ini harusnya jadi postingan tanggal 2 Oktober 2009, biar pas sama momen dikukuhkannya batik Indonesia sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia, oleh UNESCO. Bangganyaaaa!! :D

Aku dan teman2 kantor nggak mau kalah dong!;) Kami juga ingin menunjukkan pada dunia, bahwa sebagai bangsa Indonesia, kami bangga dengan batik, warisan leluhur kami iniii!! :D

'janjian' untuk pakai batik dan bikin sesi foto2 di kantor pun dilakukan. Taraaaaaaaaaaaa!!! Inilah hasilnya, hehe....


ps.
Foto2 lain, tak dimuat bukan karena tak layak, tapi takut dijiplak! hahahaha.....sombong!:p (maksud sebenarnya, ndak ketahuan betapa narsisnya kami! hehehe... )

Salam batik!;>