Senin, 31 Oktober 2011

When I get down...

Ini tetap hari Senin. Semua orang tetap sibuk dengan urusannya, Jakarta tetap macet, dan aku masih bekerja di kantor yang sama. Tapi untunglah ini sudah hari Senin, setelah Sabtu-Minggu yang bikin kelu...


Kamu pernah merasakan 'down' dalam hidup? Yeah, kupikir hampir semua orang pernah merasakannya dengan macam-macam penyebab dan tingkatan. Jadi ketika kemarin aku (kembali) merasakan yang namanya 'down', salah satu yang kukejar adalah kata-kata; "ini sudah pernah dan pasti akan berlalu".


Gemeter, tulang serasa lepas, perut mual, dan mata panas. That's what happend to me on those days. Mengetahui kenyataan yang bikin perasaan gak karuan....


Ada sedih, kecewa, kesal, marah....semua jadi satu. Tapi apapun itu, cuma diri sendiri yang bisa mengatasinya bukan?!


Alhamdulillah, ini sudah Senin. Syukurlah, aku bisa melewati hari kemarin. Pastilah pedih dan perih itu masih ada. Sesekali juga masih terasa. Tapi untung banyak hal yang menguatkan, membuatku melepas kemarahan dan berdamai dengan keadaan.


Melepas kemarahan itu gak mudah loh, apalagi buat seorang cewek yang mood nya bisa berganti hanya dalam hitungan detik. Tapi aku bisa, kok! Aku bisa! :))


Last, makasih buat seseorang yang melarangku menangis kalau tak sedang bersamanya. Makasih karena tak pernah komplen atas semua sikapku. Makasih untuk ketulusan menyayangi meski tau tak akan pernah memiliki.... :)

Senin, 24 Oktober 2011

Perempuan

Resiko menjadi perempuan itu, harus terima kalau punya sifat sensitif. Resiko lainnya adalah harus berani berdiri sendiri kalau tidak lagi dicintai.

Perempuan itu memang cengeng, tapi ia punya daya imun untuk menghalau kecengengannya.


Jadi perempuan itu harus mau belajar setiap hari... Belajar dari setiap kesalahan, dari setiap kekecewaan, dari setiap perlakuan yang menyakitkan.


Dari laki-laki, yang dipegang adalah omongannya. Ternyata sedikit yang bisa melakukan itu. Saya salut sama perempuan yang bisa menjaga apa yang pernah diucapkannya. Apa yang diucapkan perempuan memang benar dari hati dan kepala. Memang itulah tujuannya. Bukan pura-pura untuk membuat senang orang lain saja...


Jadi perempuan itu harus sungguh-sungguh. Jangan menipu..., menipu perasaan orang lain, apalagi perasaan sendiri.


Jadi perempuan itu, harus siap menerima semua kata dan perlakuan indah dari laki-laki. Kalau dikemudian hari ternyata itu tak terjadi lagi atau parahnya hanya kebohongan saja, kamu sudah siap. Nggak perlu menyesal. Yaaa...merutuki diri sendiri sebentar gakpapa, tapi jangan lama-lama, masih banyak yang sayang sama kamu, kok! Dan kamu belajar sesuatu dari situ...


Kamu pasti perempuan, kalau tak pernah mau menyakiti hati orang yang benar-benar kamu sayang, even atas nama kebaikan. Kebaikan siapa? Kebaikan yang mana? Menyakiti tetap saja menyakiti! Jadi jangan terpancing untuk membalasnya.. Biarkan saja, kamu akan bangga menjadi perempuan dengan rasa cinta. Cinta yang sederhana tapi tulus.


Kalau kamu masih sedih dengan menjadi perempuan, masih rapuh untuk sedikit memberi senyuman, mungkin ada baiknya kamu segera memeluk Tuhan. Minta agar dikuatkan dan tidak diberi patah hati lagi...