Sabtu, 26 November 2011

SUATU HARI, 10 TAHUN LAGI

Tahun 2021.


Usia kita sudah hampir setengah abad. Anak-anak kita sudah remaja. Tekhnologi semakin maju, gadget canggih dan internet menjadikan dunia ini tanpa batas privasi.
Anak kita, menemukan foto-fotomu dulu ketika bersama perempuan itu, perempuan selingkuhan saat aku jauh darimu.


Tanyanya, “Ibu, ini ayah kan? Di tahun 2011 aku sudah lahir kan? Kenapa ayah berfoto mesra dengan wanita yang bukan ibu? Ibu dimana saat itu?”


Menurutmu, apa yang harus aku katakan? Ayah yang senantiasa dipujanya memiliki masa lalu yang tak patut ditiru. Dulu, aku sudah memperingatkanmu untuk hati-hati….untuk tidak mengumbar sevulgar itu perbuatanmu dan memamerkannya di dunia maya.


Dulu, dengan sakit hati yang kusimpan, tetap kuterima engkau sebagai ayah dari anak-anakku. Tetap kuabdikan setiaku hanya untukmu. Aku yang menurutmu membosankan dan menyebalkan, tetap merawat anak-anakmu, anak-anak kita… tanpa sedikitpun mengurangi kasih sayang yang sepatutnya diberikan seorang ibu. Aku mencintaimu selalu, meski tak tau lagi harus bagaimana menunjukkannya. Aku mencintai anak-anak kita, hingga kujaga mereka sedemikian rupa. Tapi dunia terlalu sempit untuk bisa menyembunyikan masa lalu kita dari mereka....