Semalem ponakanku nyetel 'Stardut' di Indosiar. Kebetulan aku denger chitchat-nya si Host dengan salah satu pasangan peserta dan ibunya.
HOST : ....kamu umurnya berapa?
PESERTA : 15
HOST : Tante umurnya berapa?
IBUNYA PESERTA : 32 tahun
HOST : Oooww...masih muda ya....bla..bla..bla.....
Spontan aku langsung berhitung. Kalau sekarang umurnya 32, anaknya udah berumur 15 th, brati si ibu hamil waktu usianya 16-17 an dong?! Trus nikahnya umur brapa???
Tuing..tuingg....berbagai dugaan buruk muncul di kepala (maap loh...bener2 langsung muncul begitu aja....udah berusaha gak suudzon tapi ko ya tetep negatip mikirnya hehe...)
***
Tadi siang, aku dan mamagaya terkekeh-kekeh baca tulisan para komentator di kapanlagi.com soal kelahiran anak pertama Angel Karamoy dan Steven Rumangkang. Secara ya, semua orang merasa 'takjub', karena pernikahan mereka yang berlangsung mewah januari kemaren telah membuahkan hasil bayi perempuan di awal bulan maret. Terlepas dari 'pembelaan' keduanya bahwa mereka sudah menikah di tahun sebelumnya, ko ya dugaan2 'nakal' lagi-lagi muncul di kepala ini. Aaaarrggggggghhhh!!! Seharusnya aku gak boleh negative thinking kan?!
***
Memangnya apa yang salah dengan menikah diusia belia? Ibuku dulu juga katanya nikah muda. Tapi kan itu jaman dulu...yang anak-anak SD nya aja udah segede-gede gaban. Lha sekarang? Belom lagi beban hidup yang makin kompleks. Emang bisa gitu nikah lulus SMP? Masa muda kan masanya menimba pengalaman hidup sebanyak mungkin. Kalau udah harus direpotkan dengan urusan pasangan dan anak, mau ’berkelana’ kemana lagi? Gak semua orang pinter menyiasati keadaan kan?! *mikir bingung mode on*
***
Emang siih, secara biologis, setelah seseorang mengalami akil baliq, dorongan seksual dan ketertarikan pada lawan jenis akan semakin besar. Bukannya mendukung free sex, tapi mungkin benar bahwa rasanya sedikit tidak adil kalau anak-anak remaja dilarang melakukan aktivitas seksual sementara mereka harus menunggu 10 tahun lagi untuk dianggap wajar dan boleh menikah oleh para orang dewasa. Bagusnya gimana?
***
Belum lama ini pemerintah ngeluarin peraturan tentang akan ditutupnya berbagai situs porno dunia maya. Situs-situs yang jumlahnya jutaan itu ternyata telah memberikan keuntungan rupiah yang tidak sedikit bagi para pembuat/pengelolanya. Jualan sex, mereka, dan malangnya laris manis dikonsumsi oleh kalangan dewasa, plus anak-anak dibawah umur yang sedang besar2nya punya rasa ingin tahu akan permasalahan sex. Trus gimana caranya ’melindungi’ anak-anak itu? Karena menurutku (yang merasa udah dewasa wekekekek...) apapun yang kita lakukan harus punya alasan, tau konsekuensinya dan bisa bertanggungjawab. Lha, anak-anak itu??
Aku jadi inget berita kemarin pagi di SCTV; ada panti pijat yang mengharuskan para pemijat wanitanya menggembok kancing ruitsluiting celana dan kantongnya jika akan memijit pasien (yang kebanyakan pria). Alasannya, apalagi kalau bukan demi ’keamanan’ si pemijat wanita ini. ’Keamanan’ soal apa? You know laaahhh... ;>
***
Temen yang baru nikah cerita gini ke Ica sang mamagaya :
TEMEN : ”Sakit, Ca…”
ICA : “Tapi enak, kan? Hehehe”
TEMEN : ”hehe...iya sih…”
ICA : “hihii...ntar juga addict hahahaha…”
TEMEN : ”hahaha....”
AKU : mesem-mesem aja ndengerin mereka :p
Mungkin setelah beras dan minyak, sex bisa dimasukkan ke dalam daftar kebutuhan pokok manusia yang urgent untuk segera dipenuhi. Tapi mudah-mudahan gak sampe ngantri seperti kalo mau dapetin beras atau minyak itu hehe....
Gak ada yang salah dengan nikah muda (bukan nikah dini lho..) tapi kalo nikah karena darah muda..wah..bisa gawat.. menikah dengan kesiapan mental dan pertimbangan mantap adalah anugrah.. ucapan selamat menempuh baru memang benar adanya, karena kehidupan setelah pernikahan sangat berbeda dengan ketika masih lajang.. selamat buat semua yang lajang maupun udah menikah, yang penting adalah memaknai hidup. Tapi ngomong-ngomong ada yang lebih indah daripada ‘melihat dunia’ yaitu ‘hidup penuh cinta’ (wua..hidup cinta)
BalasHapus