Memangnya kalau artis jadi politikus atau pejabat, kenapa? Lalu kalau politikus atau pejabat jadi artis, gimana?
Tadi pagi, infotainment membahas lolosnya Primus Yustisio (model, pemain sinetron) menjadi bakal calon Bupati Subang (ketahuan deh, kl aktivitas pagiku adalah nonton acara gosip...hehe). Nggak mau nambahi daftar orang yg pro ataupun kontra, cuma mesem2 aja, hari2 belakangan ini banyak artis yang melirik pentas politik dan panggung birokrat untuk diduduki. Sebenarnya dari dulu udah banyak juga artis yg jadi politikus atau pejabat. Hanya saja setelah masanya Adjie Massaid, Marissa Haque dan baru2 lalu Dede Yusuf, Rano Karno...makin banyak saja yg kesengsem dunia penuh 'kuasa' itu, hingga tersebutlah nama Saiful Jamil, Ayu Soraya, Gusty Randa, Poppy Darsono, Dewi Perssik, Tengku Wisnu...dan pasti akan lebih banyak lagi nama artis yg muncul.
Ini bukan saja masalah mampu atau tidak mampu, ini masalah budaya malu, menurutku. Kalau setiap orang punya rasa obyektivitas yg tinggi pada dirinya sendiri, sadar akan kemampuan dan potensi dirinya sendiri, pasti gak akan mudah latah untuk ikut2an sesuatu yg terlihat indah dan mudah dipermukaan. Dan kalau udah gitu, akhirnya it's all about responsibility. Tanggung jawab pada sesama dan Tuhan.
Haknya Primus atau Saiful Jamil, kalau memang mau jadi penguasa di pemerintahan. Dan haknya warga masyarakat daerah pemilihan, kalau memang mau memilih mereka. Mungkin, daripada milih orang yg gak dikenal, lebih baik milih yang memang terkenal :) Setidaknya, kalau terjadi 'sesuatu yg buruk' diperjalanan pemerintahan mereka nanti, akan lebih mudah 'nangkep' orangnya...'pan ude terkenal mukenye, bang! hehe...
Setidaknya (lagi), para artis ini sudah terbiasa berhadapan dg publik, dari kalangan bawah sampai atas, jadi mudah2an aja nggak gagap saat harus report hasil kerja mereka atau berdiskusi dg rakyat. Mudah2an sih begituuu...kalau pun enggak, kemampuan akting dan 'ajian ngeles' mereka terbukti sering berhasil, ko' !:p
Kemampuan 'merayu' konglomerat dan pengusaha untuk mengucurkan dana? Mudah2an masih bisa. Kemampuan menghibur masyarakat spt saat di layar kaca? Semoga tetap saja ada... :)
Jadi, dari kalangan artis atau bukan, kalau mau jadi pemimpin di pemerintahan, ya harus punya kemampuan. Nggak melulu ditunjukkan dg gelar2 akademis (meskipun ini jg penting!), tapi track record perilaku dan pemikiran kayanya lebih bisa dinilai dan dipertimbangkan. Inilah saatnya kecerdasan masyarakat diuji dalam memilih pemimpin mereka. Gunakan akal sehat dan hati nurani. Hasilnya, tunggu saja! Dan akan terjawab, sudah pintarkah kita?? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar