Selasa, 07 Oktober 2008

FRIENDSHIP - LEBARAN - DAN REUNIAN

Sudah nonton film Sex And The City?
Bukan film baru sih, aku juga beberapa bulan lalu nontonnya, ngacir dari kantor sama temen2 ke Hollywood KC dan antri panjaaaaaaaaaaaaaaanggg benjet! Hehe....
Bukannya mau me-review film itu sih, cm ingin menggarisbawahi, bahwa itu adalah salah satu film yg menggambarkan tentang persahabatan dan ‘ngena’ di hati! Inget gak, waktu Carry (Sarah Jessica Parker) mukul calon suaminya yg ‘ngabur’ karena merasa ragu utk menikah, lalu teman2 Carry datang memeluk dan ‘membela’ Carry? Owwh....berasa banget berartinya teman..sahabat disitu.

Jadi inget, kayanya di setiap tempat atau lingkungan, aku selalu punya teman akrab. Teman yg saling membela. Teman wara-wiri kesana-kemari :D

Waktu TK, temen akrabku adalah cowok kecil gendut yg rumahnya depan rumahku dan selalu menghampiri saat berangkat sekolah. Namanya Bayu Pamungkas (where are you?). Saking akrabnya, dulu waktu aku pindah ke Jogja, kami selalu aktif berkirim kabar lewat surat. Tulisan ceker ayam dengan pinsil di selembar kertas buku tulis itu terasa hebat sekali. Padahal apa yg kami tulis standar dan selalu itu dan itu saja. Diawali dengan tanya kabar, balik mengabari bahwa diri kita berkabar baik - sehat wal afiat, lalu tanya sedang apa, kapan maen bersama lagi serta rangking berapa di sekolah. Setelah dirasa hampir penuh satu halaman, suratpun akan ditutup dg kalimat2 yg jg standar dan itu2 saja... kiranya sekian, pantun empat kali empat sama dengan enambelas, lalu salam, tanda tangan dan nama terang.
O, iya...satu lagi, pasti ada tulisan “ n.b “ alias nambah di bawah halaman surat. Entah sekedar mengingatkan suatu hal atau wanti2 untuk segera membalas:) Aku lupa kapan persisnya surat menyurat itu berakhir, mungkin ketika kami mulai sama2 menemukan teman2 akrab yg baru.

Saat SD di dekat rumah simbok, aku punya teman akrab yg kupanggil ‘Bakmiyatun’ . Padahal yg bener ‘ Mbak Yatun’. Entah siapa nama panjangnya. Dia sahabat yg hebat. Lingkungan baru super asing yg kuhadapi terasa menenangkan jika bersamanya. Sosoknya melindungi dan terasa lebih dewasa meski kami sebaya. Kalau ia ke sekolah tanpa alas kaki, aku pun akan merengek minta ijin ibuku utk tdk bersepatu juga. Nyaman sekali menapaki jalan tanah di kampung menuju sekolah dg telapak kaki terbuka, yang disetiap pengkolannya kami bertemu teman2 satu sekolah juga. Tapi jangan harap kami mau jalan bareng kalau ia laki2, ya! Khusus perempuan saja!:)

Di SD berikutnya (dekat rumah Pakdheku), aku punya teman akrab namanya Sutrah. Rambutnya panjang sepantat, yg kalau habis keramas akan tergerai lepas, tapi kalau tidak, akan dikuncir tinggi...haluuss sekali karena diminyaki. Badannya lebih besar dariku. Sosoknya juga lebih kalem dan dewasa. Pintar mengaji karena keluarganya jg sangat Islami. Dulu, kalau habis olahraga, biar bisa jajan macem2, aku dan teman2 yg lain sering nyuri waktu ke rumah Sutrah yg gak jauh dari sekolahan untuk sekedar minum bergelas2 air putih. Dengan begitu, kami bisa menggunakan uang saku yg ada untuk beli es sirup, ciki, arem2, permen, gulali, atau makanan ringan yg lain. Managemen uang ternyata sudah kulakukan saat itu hehehe...

Di SMP, aku punya dua sahabat dekat. Yang satu namanya Fina Alfiani. Dia bener2 tipe cewek yg bikin ‘iri’. Bayangkan, Fina ini cantiknya bukan main. Ia juga sangat pintar, baik hati dan anak orang berada. What a perfect life?:) Tiga tahun aku duduk sebangku dengannya.
Satunya lagi bernama Purwani Utami. Aku memanggilnya Mbak Uut, karena sebelum satu SMP, aku sudah lebih dulu mengenalnya di lingkungan rumah (yg baru saja kami tinggali, waktu itu). Uut inilah yg akan ‘melaju’ bersamaku hingga SMA-kuliah-menikah-selamanya (amiin), karena kami sudah seperti saudara. Orangtuanya baiiikkk banget. Sudah kuanggap ortuku juga. Bersama Fina & Uut, jiwa ABG ku berkembang saat itu. Masing2 punya cem-ceman. Tiap hari gak terlewati tanpa ngerumpi. Apalagi kl bukan tentang si doi yg menggetarkan hati?! Hwuakakakakakk....

Sekolah SMA di kota Jogja, membuatku harus ngekos. Itulah kali pertama aku mulai hidup ‘jauh’ dari orang tua. Teman kamarku, ya Uut tadi. Di sekolah sendiri, terasa makin banyak teman yg bisa diakrabi. Ternyata jadi siswa SMA, pikiran dan diri kita lebih terbuka. Kita bisa bersahabat dengan banyak orang:) Begitu juga ketika kuliah. Selain tetap sekos-kosan dg Uut, teman2ku di kampus juga dekat semua. Semua bernilai sama, sepertinya. Tapi, ada sih yg paling dekat....yaitu, ketika yg namanya ‘pacar’ mulai hadir di keseharian;) Dan saat itu terjadi, ada sekian persen waktu bersosialisasi kita yg tersita untuk bersama pacar bukan? Jadi sebenarnya, pacaran itu menguntungkan tidak? Hehehehe....

Lingkungan akademi berganti dengan lingkungan kerja. Di beberapa tempat kerja yg pernah kusinggahi juga banyak teman2 dekat yg sangat berarti. Masing2 memberikan warna yg berbeda. Dan semakin kesini, yg namanya friendship itu terasa semakin berarti. Ada banyak cerita, kesedihan, kesenangan dan ‘kegilaan’ yg bisa dilakukan bersama temans. I love it!

Libur lebaran, biasanya aku manfaatin untuk bertemu teman2 lama. Entah kunjungan perorangan (dikunjungi ato mengunjungi) atau barengan. Semakin kesini, setiap orang punya kesibukan yg makin kompleks. Jadi tren kunjungan perorangan mulai diganti kumpul2 bareng atau reunian saja. Simpel, singkat, padat!
Dan kemaren, Amplas Jogja kembali menjadi saksi bisu (halah...) berkumpulnya orang2 ‘awal’ di JogjaTV. Ada yg udah punya anak, ada jg yg masih jomblo (ehem!). Senangnya bisa mengenal ‘orang2 baru’ dikehidupan teman2ku itu. Ada banyak cerita, ketawa, kenangan dan kenarsisan hehe...ini buktinya (punten, hasil fotonya pada blur :( Catuuur, minta foto dr kameramu duunkss!!):






(Ringkasan cerita dibalik reuni : Siska -with her husband & Hanin, the daughter- came first..., then me, Bhagas and Pascal's family -Mba Wulan & Ken. Felix's family -his wife & Dayus, the son- coming then, while Siska should be gone. And the last joined was 'mr.black' Catur. Army sempet respon SMS mau datang kalau bisa, tp mungkin krn sedang hamdan alias hamil badan hehe...atau suatu hal, jd gk bisa. Dwi gk mudik, jd ya gk dtg. Poppy pengen ikutan, tp ada acara keluarga ke Solo. Sempet request ganti tanggal sebelum or sesudahnya, tp setelah diotak-atik, emang susah nemuin semua jadwal sama:p Lalu bapak Andika yg sedianya bisa, ternyata jg musti ada urusan keluarga ke Wonogiri. Padahal kami menanti cerita Ambon manise darinya hehe... Aa'Git jg musti nganter sang istri yg akan balik ke Jakarta. Sementara mas Erly gk bisa dateng karena kerja. Busyeett, Er..rajin kali kau ini!:D Ibu Sulis jg pamit ndak dateng gara2 musti berkunjung ke sanak saudara-aku disuruh membayangkan berapa jmlh budhe pakdhe dari 4 istri simbahnya- yg hrs ia kunjungi hihihi....pegel gak buu??! Mas Yayan tidak bisa hadir karena masih ditempat saudaranya yg jauh disana. Lalu bapak Budi -yg paling dulu resign itu-sempat konfirm ke Siska mau datang dari Semarang tp ko' ya tak kunjung tiba!:p KESAN : Siska makin berisi, dewasa dan rilex jd ibu bahagia, Bhagas terlihat lebih ceria dan tetap pendiam seperti biasa :p..., Pascal tetap matang dan asik diajak bicara - btw, thanks for the SMS yaa...aku terharu hihi- Catur tetap 'hitam' , sumeh dan muda..hohoho. Dan ini nih yg 'tidak tetap' ; Felix kurus bangeeettt!!! Kok bisa, sih? Kasih tips dietnya duoonggss!! hehehe.... )

Kelihatannya memang sekedar kumpul sambil makan, ngobrol dan ketawa2, tapi bagiku, itu adalah suntikan energi untuk hidup. Something different yg akan mengkreatifkan otak karena tidak dijejali hal2 rutin apalagi monoton. Charger yg bikin semangat, karena ternyata kita masih punya teman, punya orang2 terbaik, punya orang2 yg bisa disayangi dan menyanyangi kita. Menjadi manusia yg LEBIH berarti. Bukankah itu yg kita cari?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar