Anak : Ibu, rakyat Israel mengutuk serangan negaranya ke Palestina...lalu, siapa yg menyerang itu?
Ibu : mungkin pemerintahannya...pemimpin mereka....
Anak : bukankah pemerintah dan pemimpin itu bekerja untuk rakyatnya? Lalu kalau rakyatnya tidak setuju, mereka bekerja atas nama siapa?
Ibu : emm...diri mereka sendiri...mungkin... (jawaban si ibu lirih)
Anak : Ah, mereka salah kalau begitu! Menyalahi aturan itu, Bu! Mereka mengingkari rakyatnya!!
Ibu : Sudahlah, Nak...itu masalah mereka!
Anak : Ibuuu..kan ibu yang mengajarkan aku untuk selalu peduli?!
Ibu : .....
Anak : Oh, iya...kalau Israel itu jahat, mengapa Tuhan membuat rencana mereka kesampaian?
Ibu : Tuhan punya alasan sendiri, Nak...
Anak : Apa alasannya, Ibu?
Ibu : sangat kompleks kalau dijelaskan...
Anak : Hemm..mengapa Tuhan itu ‘rumit’?
Ibu : Tidak, Nak...hanya kita saja yang terlampau dangkal untuk bisa menyelami ilmu-NYA...
Anak : Tapi Tuhan Maha Bijaksana dan Kuasa, bukan? Lalu mengapa orang tidak bersalah harus menderita? Mengapa IA tidak mencegah bom itu agar tidak jatuh dan meledak, Ibu?
Ibu : Mengapa tidak kau coba pikirkan hikmah yang terjadi dibalik semua itu saja, anakku?Hikmah bagi mereka yang bertikai, hikmah bagi kita...hikmah bagi dunia ini....??
Anak : Aku tahu, Ibu..tapi aku tetap tidak mengerti!
Ibu : Kadang sesuatu tak butuh dimengerti, cukup engkau yakini...dan pegang itu sampai mati!
calon bapaknya kok gak ikut andil?
BalasHapusbelum nemu ya? hehehe...
dah pingin jadi ibu ya?
BalasHapusbiar terwujud calon bapaknya dimasukin, ndri
:D
Wah, yg diperhatiin kok calon bapaknya, to? bukan percakapannya?? hehe...
BalasHapus