Jumat, 07 Januari 2011

KADO UNTUK DUA HARI LAGI


“Janji ya, bukanya dua hari lagi, tepat di tanggal jadian kita”
Aku mengangguk. Dia mengusap kepalaku dan mengecupnya cepat. Pesawat tujuan Jogja yang akan ditumpanginya segera berangkat. Kudekap kado kecil yang diberikannya. Aku akan membukanya dua hari lagi, seperti yang ia minta.

***

Dia bukan pacar yang romantis. Paling nyelipin tanganku ke jaketnya kalau kami sedang berboncengan. Itu aja sudah membuatku merasa amat disayang. Kado ini adalah pengecualian yang entah mengapa, ia berikan. Makanya aku menganggap ini luaaarrr biasa!:)
Masih satu hari lagi.

***

Lampu yang membentuk rangkaian lambang hati itu terus berpendar, seiring lagu happy birthday yang mengalun cempreng. Ini ulang tahun kami. Ini juga hari putus kami. Kubaca sekali lagi tulisan di bawah lambang cantik itu; Aku selalu menyayangimu, dan akan terus begitu, tapi kita tak bisa bersama. Kau tahu sebabnya.


Aku berharap ada air mata yang jatuh, untuk sedikit membasuh ingatan tentangnya.

Dear kekasih, aku....



*dibatasliniwaktudanmasihmemikirkanmu*


1 komentar:

  1. kalian layak dijadiin novel, dn ak mau tandatanganmu di novel itu

    BalasHapus