Kamis, 14 Januari 2010

Nasihat dari Amanda

Seharusnya, film ‘Hari Untuk Amanda’ bukan diberi logo R (Remaja), melainkan D (Dewasa), karena ceritanya memang tentang dilematika orang yang mau menikah. Akibatnya, tadi ada banyak anak kecil yang nonton film ini, dan aku yakin mereka nggak ngerti apa esensinya. Mungkin juga ortu mereka salah sangka dengan judulnya, hingga dikira film anak-anak. Wait, apa mereka kira ini akan bercerita soal Amanda yang pemain sinetron remaja itu ya?? :p
Padahal di depan ada bannernya loh, bergambar tiga tokoh utamanya, judul film yang menonjol : HARI UNTUK AMANDA; “Cinta Lama Bersemi Kembali”.

***
Selalu saja, masa lalu menjadi penghalang tersering sebuah hubungan. Film ini, menurutku cukup cerdas menggambarkan semua itu. Amanda yang akan menikah dengan Dody, harus terperangkap dalam kenangan masa lalu bersama mantan pacar yang hadir kembali, Hari.

Hari (sang mantan) memang menyenangkan, sangat mengerti Amanda (mereka 8th pacaran), dan tentu saja selalu ‘ada’ saat Amanda membutuhkan seseorang di sampingnya. Dan menjelang pernikahan Amanda dengan Dody, Hari coba mengulik kembali kisah kasih mereka dengan harapan Amanda akan kembali kepelukannya. Berhasil! Amanda merasa, mungkin keputusannya hendak menikah dengan Dody adalah salah.

But, in the end of story, Amanda jadi sadar.... Hari tak pernah bisa serius dan ‘pasti’ hidupnya. Hari selalu memberikan keseruan2, hal yang saat ini bukanlah yang ia butuhkan. Amanda butuh keseriusan seorang laki2 untuk hidupnya. Laki2 yg menjadikannya ‘pusat’ kehidupan.
Amanda pun kembali pada Dody. Menjadi lebih mengerti Dody. Dan bisa menjalani semuanya dengan lebih santai kaya dipantai, slow kaya di puloww... :)
***

Aku termasuk orang yang susah melupakan masa lalu. Aku termasuk orang yang selalu ‘eman’ dengan yang namanya kenangan. Aku pernah ngerasain bagaimana mencari ‘kepastian’ dan bagaimana cara ‘memastikan’ itu. Nggak mudah kawan :(. Tapi saat itu aku menjadi lega luar biasa, karena aku berani menjadi diriku dengan melakukan apa yang kumau dan menurutku harus kulakukan, apapun resikonya! Hasilnya memang menyakitkan, tapi itulah resiko memilih.

Kita memang tidak pernah tau, apakah pilihan2 yang kita ambil dalam hidup ini adalah tepat (termasuk jodoh), sampai waktu menjawabnya kemudian. Kita hanya tau bahwa setiap pilihan harus ditentukan dengan sebaik mungkin...dan siap dengan segala konsekuensinya.

***
Lagu, tempat makan, wangi parfum, kartu ucapan, jalan yang pernah dilalui bersama...adalah sebagian hal yang seringnya menjadi ‘senjata’ untuk membangkitkan kenangan. Mungkin Benar yang dikatakan kakaknya Amanda di film itu, perceraian adalah perkara lain dalam perjalanan pernikahan. Yang jelas, saat ia dulu menikah, ia merasa yakin dengan pilihannya. Intinya, BERANI lah untuk menikah! :)

*nasihat untuk diri sendiri*

1 komentar: